Namun berselang sekitar 1 minggu, aku mendengar kabar bahwa Noni punya pacar baru,
aku gak nyangka, orang yang selama ini baik dan tulus padaku ternyata diakhir cerita nya hanya begini. Sakit memang, dan aku merasa dihianati, karena pada saat dia putuskan aku, alasannya begitu, tapi sekarang dia ada pendamping yang baru.
Mungkin aku yang salah tanpa mengenalinya namun tlah menyayanginya. Aku sadar betapa pentingnya sebuah perkenalan, yang nantinya akan masuk kedalam kehidupan. Aku berusaha melupakannya dan mungkin butuh waktu cukup lama untukku melupakannya, menghapus semua tentangnya, bahkan nomor HP-nya pun aku buang. hingga 1 bulan berlalu Aku baru bisa melupakannya, bahkan aku tak pernah terfikirkan dia sedikitpun. Ku hanya memandang menuju masa depan yang cerah untuk memulai kehidupanku yang baru, menuju impian yang selama ini aku telah berjuang untuk mengejarnya.
Aku memainkan HP-ku, Ku dengar lagu yang membuatku semangat, namun tiba-tiba HP-ku berbunyi nyaring menggangguku yang sedang asyik mendengarkan lagu. “Huuuuuffzt.. Ada yg Bisa menghibur aku nggak”, isi SMS dari nomor yang sepertinnya aku kenal, tak salah lagi itu adalah nomor Noni. Dengan kesal Aku membalas pesannya “Cp??”, Aku pura-pura tidak tahu saja karena mungkin aku sangat kesal dengannya, dia malah marah padaku, dan berulang kali Aku balas ke dia kalau aku tidak kenal nomor nya, malah dia semakin marah. Ku tutup saja HP-ku dan tak menghiraukan Ocehannya lewat pesan. Mungkin hatiku sudah lelah menginginkannya, dan sejak saat itu aku tak terfikirkan untuk mencari penggantinya, Aku lebih suka bermain, bercanda tawa bareng teman-teman..
Namun, Aku tau sebuah cinta itu penting, meskipun bukan cinta dari kekasih, cinta dari sahabat dan orang terdekat pun jauh lebih penting daripada dari kekasih.
Ku ukir lagi indahnya hidupku dengan sahabat-sahabat, orang terdekatku, membuat warna indah melebihi pelangi dilangit. Suatu pagi Aku berdiri di depan rumahku dan melamunkan bagaimana caranya agar aku bisa meraih kesuksesan seperti yang selama ini kubayangkan, menjadi seorang yang mampu membuat semua orang disekitarku tersenyum bahagia karenaku.

Aku ingin sekali membuat orang tuaku tersenyum melhatku sukses, dan membanggakan mereka, mungkin mereka juga inginkan aku untuk seperti itu. Aku diutus guruku untuk mengikuti pelajar teladan tingkat Jawa Timur, mungkin inilah saatnya aku mencoba menguji kemampuanku, kemampuan otakku. Namun aku belum bisa bersemangat untuk belajar seperti temanku yang juga terpilih mewakili sekolahku, aku tak begitu bangga dengan keputusan guruku, karna aku merasa kemampuanteman-temanku sama saja denganku, hanya saja aku yang lebih polos dan sopan kepada guruku, jadi aku dipilih sebagai yang terbaik dari teman-temanku.................. *Bersambung