KENALI AKU Episode 1 : Pengenalan Lakon


Seorang Pemuda Bernama(1)Vino adalah pelaku utama di cerita ini.. Vino orang yang pemalu, baik jika dibaikin, Vino mudah akrab kpada orang yang telah ia kenal, namun tidak mudah akrab kepada orang yang tak ia kenal dengan jelas, Vino paling tidak suka dibohongi/didustai, lebih suka jujur meskipun membuatnya sakit, namun itu mampu membuatnya senang karena kejujuran.. Vino Mempunyai hobi bermusik, Gitar adalah teman bermainnya sehari-hari.. dia masih pelajar di sebuah sekolah yang sederhana(Bukan sekolah favorit). Maklum saja Vino bukan orang kaya, atau tergolong orang yang sederhana.
Ketika aku sedang  sendiri aku bernyanyi lagu yang aku ciptakan, sambil memetik perlahan senar gitar yang ku pegang.. ..
                selama ini ku nantikan seorang kekasih
kekasih hati yang akan bisa mengerti
arti sebuah cinta yang ada di hati
karena ku tahu cinta hanya di hati”.
“kukan tetap menanti hingga dirimu kembali
Walau hinnga aku mati ku tetap menanti”. . . . . . . . Bla Bla Bla
Aku merasa bosan, Hmmmm..  aku ingat kalau (2)Apis temanku mengundang ku untuk keacaranya, aku pun bersiap-siap dengan celana pensil dan kaos biru kesukaanku, aku disambutnya yang telah bersama kekasihnya. Aku sadar aku setiap hari merasa kesepian mungkin karena belum ada kekasih yang menemaniku. Saat acara dimulai, aku sangat kaget karena aku disuruh Apis untuk bermain musik bersamanya. Aku disuruh memegang stik drum. Sungguh aku tak menyangka karena aku belum pernah memainkan drum, apalagi di depan teman-teman banyak seperti ini. Setelah aku pikir, aku mau saja karena hanya ingin menghargai Apis dan membuat hatinya senang.. Dengan malu ku langkahkan kakiku kedepan dan mengambil stik drum secara perlaha. Apis menyuruh ku untuk mengiringi irama gitarnya menyanyikan lagu Peterpan -  Yang terdalam. Dengan keringat yang bercucuran sedikit demi sedikit aku mencoba memukul drum dengan keras dan mencoba menyamakan dengan ketukan gitarnya, dengan tidak yakin aku terus mengiringi Apis bermain gitarnya.
Setelah 1 lagu kami mainkan, aku dipuji Apis yang ternyata permainan drum ku membuatnya terkejut, aku pun hanya tersenyum malu. Aku diajak Apis memainkan lagu lainnya, aku hanya diam karena aku masih ragu untuk bisa mengiringinya. Setelah  Apis menentukan lagu yang lainnya aku pun hanya menganggukan kepala saja. Dan kami pun menjadi semakin akrab disaat pertemuan itu, aku senang bisa menghiburnya dengan menuruti keinginanya.
Setelah acara Apis selesai aku di ajak ngobrol Apis.
Apis : “Kamu bisa juga ya main drum!”
Aku : “Ah Cuma kebetulan aja kok, aku Cuma mencoba aja.” ............ *Bersambung.